Laporan Anfisman : Sistem Reproduksi
PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI
Nama
Kelompok 3 :
Cahya
Aulia
Eka
Fitri Andriani
Musfiroh
Nina
Kurniawati
Ni
Made Yulianda
KELAS
: 2K
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
FARMASI DAN SAINS
UNIVEARSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri
dari testis, ovarium dan
bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian
dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi
kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi berhenti,tetapi makhluk
tersebut masih dapat bertahan hidup. Organ reproduksi membentuk apa yang
dikenal dengan traktus genitalis,yang berhubungan dengan traktus urinarius.
Pada lelaki kedua traktus itu berhubungan erat. Pada perempuan meskipun traktus
genitalis dan urinarius berhubungan erat akan tetapi tidak bersambung. Traktus
genitalis wanita bersambung dengan rongga peritonium. Organ perkembangbiakan
wanita terletak dalam panggul kecil,organ laki-laki sebagian besar diluar
pelvis.
BAB II
Tinjauan pustaka
- Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita
meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan
dan laktasi. Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan
organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan
saluran reproduksi (saluran kemih).
Ovarium (indung telur)
berjumlah sepasang,berbentuk oval dengan panjang 3-4cm. ovarium berada di dalam
rongga badan, di daerah pinggang,umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum
setiap 28hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran
reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon
estrogen dan progesteron.
Saluran reproduksi (saluran
kelamin) terdiri dari tuba falopi,uterus dan vagina. Tuba falopi atau saluran
telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar
10cm. bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada
infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum
yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk
ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
Uterus (kantung peranakan)
atau rahim merupakan ronggs pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk
seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher
rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila
terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang
tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan
endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus.
Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan
endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan
akan meluruh pada saat menstruasi.
Vagina merupakan saluran
akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada
vulva vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa
selaput berlendir,bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa
jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membrane mukosa) menghasilkan lendir
pada saat terjadi rangsangan seksual. Kelenjar tersebut dihasilkan oleh
kelenjar bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis
yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan
kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
Organ reproduksi luar pada
wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin
wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan
daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak. Pada
masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Dibawah mons pubis
terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. di dalam
labium mayor terdapat labium minor (bibir kecil) yang berjumla sepasang.
Labium mayor dan labium
minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor
pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.
Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria.
Meskipun klitoris tidak sama percis dengan penis,namun klitoris juga mengandung
korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung
saraf perasa. Pada vulva bermuara dua saluran,yaitu saluran uretra (saluran
kencing)dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina
terdapat hirmen atau selaput dara. Hymen merupakan selaput mukosa yang banyak
mengandung pembuluh darah.
- Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi,
spermatogenesis dan hormon pada pria. Organ reproduksi pria terdiri atas organ
reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam pria terdiri
atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal
04 April 2013, pukul 13.00 – 15.20 WIB, dan bertempat di Laboratorium Anatomi
Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof.
Dr. Hamka.
B. Alat
Alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
1.
Alat peraga
2.
Alat tulis
C. Bahan
Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
1.
Alat peraga
reproduksi pria
2.
Alat peraga reproduksi
wanita
D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali
ini adalah, sebagai berikut :
1.
Menyediakan alat
dan bahan yang akan digunakan
2.
Mengamati alat
peraga serta menyebutkan bagian-bagian serta fungsinya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
1. Organ reproduksi wanita
Keterangan
è Osteo
secral
Untuk menyangga bagian pinggul
è Ureter
Untuk mendorong urin dari ginjal ke
kandung kemih
è Fimbrae
Untuk menangkap sel ovum yang telah
matang
è
Tuba Falopi
Saluran yyang membawa
ovum
è Ovarium
Tempat memproduksi sel
telur dan tempat perkembangan janin
è
Ligament ovarium
Untuk mrngikat
organ-organ reproduksi dan mempertahankan ovarium
è
External illiac vessels
Pembuluh darah yang
membantu ovarium
è
Vena
Mengalirkan darah ke
ovarium
è
Primetrium
Sebagai pelindung
uterus
è
Myommetrium
Untuk kontraksi dan
relaksasi uterus
è
Liang serviks
Saluran untuk kluarnya
janin
è Serviks
Tempat keluarnya janin
è Kandung
kemih
Tempat menampung urin
sementara
è Tulang
kemaluan
Di depan kandung kemih
è Uretra
Membawaurin dari
kandung kemih keluar
è Klitoris
Saraf rangsangan
è External
uretra
Tempat keluarnya urin
è Labium
minora
Untuk menutup organ
genetal didalamnya
è Labium
mayora
Untuk menutup organ
genital didalamnya
è Lubang
vagina
Tempat masuknya sperma
dan keluarnya janin
è Badan
uterus
è Sigmoid
kolon
Mengeluarkan sisa
makanan
è Rektum
Tempat terakhir usus
besar
è Vagina
Tempat keluarnya darah
mensuntrasi dan tempat lahirnya bayi
è Anus
Tempat keluarnya feses
2. Organ reproduksi
pria
Keterangan :
è Tulang
penyangga
Untuk
menyangga pinggul
è Ureter
Membawa
urin dari ginjal ke kandung kemih
è Sigmoid
kolon
Mengeliminasi
zat sisa makanan
è Kandung
kemih
Tempat
urin sementara
è Sub
mukosa
Memproduksi
sekresi aralis dan untuk melindungi usus 12 jari
è External
illiac
Pembuluh
darah
è Kelenjar
prostat
Untuk
memberikan suasana basah dan menghasilkan getah
è Vas
diferens (saluran sperma)
Saluran
jalannya sperma dari epididemis ke kandung semen
è Uretra
Saluran
pembuangan urin dan membawa sperma
è Penis
Untuk
menyampaikan sperma ke organ reproduksi wanita
è Prepusium
(foreskin)
Untuk
melindungi glanpenis
è Corpus
kofernosum
Jaringan
spons yang membantu ereksi
è Corpus
spongiosum
Jaringan
spons yang berfungsi merespon rangsangan
è Orificlum
uretra
Tempat
keluarnya urin
è Testis
Memproduksi
sperma dan testosteron dan untuk mengeluarkan sifat-sifat sekunder pada pria
è Skrotum
(kantung sperma)
Untuk
melindungi ttestis dan mengatur suhu
è Anus
Saluran
pengeluaran feses
è Kelenjar
bulbu uuretra
Mengekskresi
cairan agarr sperma lebih tahan hidup
è Tulang
ekor
Untuk
menyngga tulang sekitar panggul
è Rektum
Bagian
terakhir usus besar dan tempat feses sementara
è Vesicular
seminalis
Untuk
mengekskresi cairan semen dan sumber energi spermatozoa
è Ductus
ejakulatoris
Untuk
keluarnya sperma agar masuk kedalam uretra
è Kepala
sperma
Untruk
mencari sel ovum
B.
Pembahasan
Sistem
reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Reproduksi atau
perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara
fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi
berhenti, tetapi makhluk tersebut masih dapat bertahan hidup. Organ reproduksi
membentuk apa yang dikenal dengan traktus genitalis yang berhubungan dengan
traktus urianius.
Pada
lelaki kedua traktus itu berhubungan erat. Pada perempuan meskipun traktus
genitalis dan urianius berhubungan erat akan tetapi tidak bersambung. Traktus
genitalis wanita bersambung dengan rongga peritonium. Organ perkembangbiakan
wanita terletak dalam panggul kecil, organ laki-laki sebagian besar diluar
pelvis.
Reproduksi
seksual tidak saja bermakna bagi kelangsungan hidup suatu spesies,tetapi juga
berarti bahwa keturunan yang dihasilkan memiliki sifat atau karakter yang
berbeda dari induknya. Hal itu disebabkan pada waktu fertilisasi terjadi
kombinasi sifat-sifat menurun melalui inti sel kelamin dari dua induk yang
berbeda. Sebelum terjadi fertilisasi didahului proses pembentukan gamet. Pada
manusia,pembentukan sel kelamin atau gamet terjadi di dalam alat kelamin yang
disebut gonad, ada gonad jantan dan ada gonad betina. Gonad jantan dikenal
dengan istilah testis dan gonad betina dikenal dengan nama ovarium. Proses
pembentukan sel kelamin tersebut dikenal dengan gameto genesis yang terdiri
atas spermatogenesis dan oogenesis.
1. Spermatogenesis
Spermatogenesis
merupakan proses pembentukan spermatozoa yang berlangsung didalam kelenjar
kelamin jantan (testis). Spermatozoa yang terbentuk berasal dari sel pembentuk
sperma yang terdapat didalam testis (sel spermatogonium).
Mula-mula sel
spermatogonium didalam testis berulangkali membelah secara mitosis sehingga
terbentuklah beberapa sel spermatogonium yang baru. Selanjutnya,setiap sel
spermatogonium tersebut tumbuh menjadi sel yang lebih besar, disebut
spermatosit primer. Dalam perkembangannya, spermatosit primer membelah secara
meiosis sehingga terbentuk dua buah spermatosit sekunder. Masing-masing
spermatosit sekunder kemudian membelah secara meiosis dan menghasilkan empat
buah spermatid yang bersifat haploid(n) karena hanya mengandung setengah jumlah
kromosom sel induknya. Pada akhirnya, melalui tahap-tahap perkembangan
tertentu, intisel spermatid mengecil sehingga terbentuklah spermatozoa yang siap
melakukan pembuahan.
2. Oogenesis
Oogenesis merupakan
proses pembentukan sel telur atau ovum didalam indung telur atau ovarium. Sel
telur berasal dari sel oogonium didalam ovarium. Sama seperti halnya pada
proses pembentukan spermatozoa, oogenesis diawali dengan adanya pembelahan
mitosis yang berlangsung beberapa kali pada sel oogonium sehingga terbentuk
beberapa sel oogonium yang bersifat diploid.
Selanjutnya, setiap sel
oogonium baru yang terbentuk mengalami pertumbuhan menjadi oosit primer. Dalam perkembangannya,
oosit primer membelah secara meiosis menjadi dua sel yang tidak sama ukurannya
karena sitoplasma selnya terbagi dua bagian yang tidak sama. Satu sel yang
besar mengandung inti sel (nukleus) dan sitoplasma disebut dengan oosit
sekunder,sedangkan satu sel lain yang lebih kecil hanya mengandung inti sel
saja,disebut badan kutub primer (polosit I).
Pada akhirnya, oosit
sekunder membelah secara meiosis menjadi dua sel yang juga tida sama besar
ukurannya. Sel yang besar disebut ootid dan akan berkembang menjadi sel telur,
sedangkan sel yang kecil disebut dengan badan kutub sekunder (polosit II) yang
kemudian akan terserap kembali oleh dinding ovarium.
Jika terjadi perkawinan
antara induk jantan dan induk betina, maka berlangsunglah proses fertilisasi
yang akan menghasilkan zigot. Selanjutnya,zigot membelah secara mitosis dan
setelah melalui tahap perkembangan tertentu berubah menjadi embrio. Pada
akhirnya, embrio tumbuh dan berkembang menjadi individu baru dengan sifat yang
bervariasi di antara kedua induknya. Dengan demikian, makin jelaslah bahwa
dengan adanya proses pembelahan secara meiosis, sifat dari suatu individu
(suatu jenis organisme) tetap terjaga dari generasi ke generasi berikutnya
sehingga kelestarian jenisnya pun ikut terjaga dari bahaya kepunuhan.
Fertilisasi
Sel telur dibentuk pada
ovarium. Setiap bulan, satu ovarium melepaskan telur. Biasanya hanya satu sel
telur yang dilepaskan setiap kurang lebih 28 hari. Ovarium itu biasanya secara
bergantian melepaskan melepaskan sel telur. Peristiwa pelepasan sel telur dari
ovarium disebut ovulasi. Pada saat terlepas dari ovarium,telur bergerak menuju
saluran yang disebut oviduk,yaitu organ yang terbentuk saluran yang
menghubungkan antara ovarium dan rahim (uterus).
Pada waktu kontak seksual (kovulasi) terjadi,
sperma akan disuntikan oleh serangkaian otot yang mengalami kontraksi dari
uretra laki-laki menuju ke vagina perempuan. Meskipun jumlah sperma mencapai
jutaan yang dapat masuk ke dalam vagina, tetapi yang sampai ke uterus hanya
beberapa ratus saja. Beberapa sperma itu seterusnya akan masuk ke oviduk dan
proses fertilisasi akan terjadi jika didalam oviduk ada sel telur yang sudah
siap di buahi. Meskipun demikian hanya satu sperma yang dapat melakukan
fertilisasi. Sperma yang sampai pada sel telur akan melakukan penetrasi. Sel
sperma dan sel telur yang tadinya
bersifat haploid setelah bergabung (fertilisasi) akan menjadi zigot yang
diploid.
Setelah terjadi fertilisasi, telur yang telah
dibuahi menjadi embrio. Setelah lima hari (120 jam) dari fertilisasi, embrio
bergerak dari oviduk menuju ke uterus. Selanjutnya,embrio menempel pada dinding
uterus. Di tempat ini embrio akan
berkembang biak selama 40 minggu untuk menjadi bayi.
Siklus menstruasi
Umumnya siklus
menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (adapula setiap 21 hari dan
30 hari) yaitu sebagai berikut:
pada hari 1-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan
folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit
primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel
berkembang menjadi folikel de graaf yang matang. Folikel ini juga menghasilkan
hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang
keluar berfunsgsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang
habis terkelupas waktu menstruasi,selain itu estrogen menghambat pembentukan
FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang
folikel de graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari
ke-14, waktu disekitar terjadinya ovulasi disebut estrus. Selain itu, LH
merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (corpus
luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk
mempersiapkan datangnya embrio disebut menstruasi.
Penyakit
pada Sistem Reproduksi
Seperti sistem tubuh
yang lain, sistem reproduksi pada manusia dapat pula di infeksi oleh mikrob.
Mikrob tersebut dapat menyerang pada saat terjadi kontak antara orang yang satu
dan yang lain selama kontak seksual. Penyakit yang di sebarkan melalui kontak
seksual disebut penyakit seksual.
Apa saja mikroba yang
menyebabkan penyakit seksual ini? Penyakit Gonore, Klamidia, Sifilis adalah
penyakit yang di sebabkan bakteri sedangkan AIDS ( Acquired Immune Deficienci
Syndrome ) dan Herpes di sebabkan oleh virus.
Penyakit Gonore,
Sifilis dan Klamidia dapat diobati dan di sembuhkan dengan antibiotik. AIDS dan
Herpes sangan sulit di sembuhkan.
Penyakit
Kelamin dan Gejalanya
1. Gonore ( kencing nanah
)
Gejala :
- perempuan : keluarnya nanah yang
berasal dari vagina dan saluran urine tidak muncul gejala pada beberapa
perempuan.
- laki-laki : keluarnya nanah dari penis
saluran urine.
Masalah :
- perempuan : kebersihan pada saat
kelahiran baru terinfeksi dari ibunya selama kelahiran.
- laki-laki : infeksi pada testis.
2. Klamidia ( klamidiasis)
Gejala : seperti pada perempuan gonore,
tidak tampak gejalanya 70 % pada perempuan, 10 % pada laki-laki.
Masalah :
- perempuan : kebersihan masalah pada
saat kehamilan.
- laki-laki : kebersihan pada laki-laki.
3. Sifilis ( raja singa )
Gejala : luka pada vagina atau penis.
Masalah : membahayakan jantung dan otak
melalui ibu yang di tularkan melalui vetusnya.
4. Herpes ( DHAB )
Gejala : luka pada vagina atau penis
seperti bercak bercak yang menyerang alat kelamin manusia.
Masalah : melalui proses kelahiran
infeksi berasal dari ibu selama kelahiran.
5. Kandida
( keputihan )
Gejala : infeksi pada dinding vagina.
Masalah : kurang menjaga kebersihan
diri.
6. AIDS
Gejala : rusaknya sel darah putih,
pertahanan tubuh melemah.
Masalah : merusaknya sistem kekebalan
tubuh, kanker, paru-paru, kejadian fatal selama sakit.
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Proses pembentukan sel kelamin dikenal
dengan istilah gametogenesis yang terdiri atas spermatogenesis dan oogenesis.
Spermatogonesis merupakan proses pembentukan spermatozoa. Oogenesis merupakan
proses pembentukan ovum
- Alat perkembangan biakan pada manusia berfungsi optimal setelah masa usia tertentu (masa puber).
- Tahapan reproduksi pada manusia adalah ovarium menghasilkan sel telur dan testis menghasilkan sel sperma. Jika terjadi fertilisasi, yaitu terjadinya pertemuan sel telur dengan sel sperma di oviduk maka sel telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio dan bergerak ke uterus selanjutnya terus berkembang di dalam uterus hingga menjadi bayi.
- Embrio sebelum menjadi bayi mempunyai beberapa kebutuhan ,seperti perlindungan ,makanan, oksigen dan pembuangan sisa metabolisme.
- Penyakit pada sistem reproduksi seperti gonore, klamedia,sifilis dan herpes
- AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV)
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, 1992. Anatomi
dan fisiologi ternak.gadjah mada university press.yogyakarta.
Kelley, R., 1995.
Histologi dasar . EGC. Jakarta.
Pearce, E.,2004.
Anatomi dan fisiologi manusia untuk paramedis. Gramedia pustaka utama.jakarta
Syaifuddin,2006.
Anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Buku kedokteran EGC. Jakarta
.
Ganery,A.1995.Tubuh
Manusia .Dalam ilmu pengetahuan.terjemahan lina.human body.semarang:PT mandiri
jaya abadi.
Parker,S.2000. Tubuh manusia. Dalam seri jendela IPTEK. terjemahan pusat penerjemahan.FS UI.Jakarta:PT balai pustaka
sumber : http://cahyaaulia.blogspot.co.id/2013/12/laporan-anfisman-sistem-reproduksi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar