BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kulit
merupakan suatu organ pada tubuh manusia yang membatasi dengan
lingkungan luar. Salah satu fungsi dari kulit adalah sebagai sistem imun
yang memproteksi tubuh dari serangan benda asing. kulit dapat melakukan
fungsinya sebagai sistem pertahanan tubuh dengan beberapa proses. Dalam
kulit itu sendiri, sudah terdapat suatu sel menjaga kulit dari serangan
benda asing. Sel itu dikenal dengan nama sel langerhans yang terdapat
di lapisan epidermis. Selain itu, terdapat juga suatu substansi
antijamur, yaitu unsatturated transferin dan alfa2 makroglobulin
keratinase inhibitor yang mencegah invasi jamur dermatofita dan mencegah
pertumbuhan organisme pada lapisan yang lebih dalam. Jika sel
langerhans dan keratinisasi ini gagal dalam menghadapi mikroorganisme
patogen, maka selanjutnya akan datang banntuan dari mediator inflamasi
seperti netrofil, limfosit, komplemen, PMN, dan aktivasi faktor
penghambat serum (serum inhibitory factor) yang disebut proliferasi epidermis. Proliferasi epidermis inilah yang termasuk sistem imun non spesifik dari kelompok selular.
Kulit merupakan benteng pertahanan pertama dari berbagai ancaman yang datang dari luar,
seperti bakteri. Sel-sel langerhans yang terdapat dalam lapisan kulit
epidermis kulit merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Kulit
memiliki tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan subkuntan.
Epidermis merupakan lapisan paling luar dan berfungsi sebagai lapisan
proteksi. Lapisanini masih
terbagi menjadi 5 bagian. Lapisan ini selalu tergantikan. Lapisan atas
akan mati dan lepas. Waktu yang diperlukan untuk regenerasi dari lapisan
bawah menuju lapisan yang paling atas (stratum corneum /
kulit ari) sekitar 3 hingga 4 minggu. Pada beberapa penyakit, seperti
psoriasis, regenerasi kulit berlangsung sangat cepat sehingga lapisan
kulit cepat menebal. Pada lapisan epidermis, kadar protein lebih banyak
dibanding dermis atau subkutan. Kulit mengandung protein, lemak,
karbohidrat, dan unsur-unsur mineral.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit
C. MANFAAT PRAKTIKUM
Dapat membuktikan bahwa kuman penyakit dapat masuk ke dalam tubuh lewat kulit yang terluka.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
1. 4 buah kantong plastik tertutup
2. 4 buah apel utuh
3. 1 apel busuk
4. Tusuk gigi
5. Spidol
6. Tissue
7. Kapas
8. Alcohol
B. CARA KERJA
1. Dicuci bersih semua apel. Dimasukkan apel pertama dalam kantong plastik, kemudian tutup plastic dan diberi label nomor 1 dengan spidol.
2. Diambil
sebuah tusuk gigi lalu dikorek bagian daging potongan apel yang busuk
dengan tusuk gigi tersebut. Dioleskan perlahan pada permukaan kulit apel
kedua tanpa melukai kulit apelnya sebanyak 3 kali. Kemudian dimasukkan
apel kedua dalam kantong plastic dan diberi label bernomor 2.
3. Diulangi
langkah ke 2 untuk langkah ke 3. Tetapi setelah mengorek potongan apel
busuk, dilukai kulit apel ketiga dengan menusukkan tusuk gigi kuat-kuat
dan dibuat goresan yang vertical sebanyak 3 kali. Setelah itu apel
ketiga dibungkus dengan kantong plastic dan diberi lebel bernomor 3.
4. Diulangi
langkah 3 pada apel keempat. Namun setelah dilukai, dioleskan bagian
yang tergores dengan kapas yang dicelup dengan alcohol. Diulangi
sebanyak berkali-kali. Kemudia apel keempat dimasukkan ke dalam kantong
plastic dn diberi label bernomor 4.
5. Kondisi masing-masing apel diperiksa tanpa membuka plastiknya setiap hri selama 7 hari.
BAB III
TABEL HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
A. TABEL HASIL PENGAMATAN
Hari ke
|
Tanggal
|
Kondisi Apel
| |||
1
|
2
|
3
|
4
| ||
1
|
Minggu, 25 Mei 2014
|
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
|
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
|
Terjadi Pembusukan, bagian yang telah dilukai telah berubah warna menjadi kecoklatan
|
Terjadi Pembusukan, Timbul warna kecoklatan yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan apel ke 3
|
2
|
Senin, 26 Mei 2014
|
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
|
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
|
Bagian yang telah dilukai berubah warna menjadi kecoklatan
|
Jumlah warna kecoklatan pada kulit apel ke 4 semakin banyak
|
3
|
Selasa, 27 Mei 2014
|
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
|
Baik, Tidak terjadi Pembusukan
|
Kondisinya sama seperti hari ke 2
|
Munculnya jamur berwarna putih yang membuat luka pada apel semakin dalam dan membesar
|
4
|
Rabu, 28 Mei 2014
|
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
|
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
|
Munculnya jamur yang berwarna putih menutupi dibeberapa luka
|
Munculnya cairan yang berbau, serta apel sudah mulai lembek
|
5
|
Kamis, 29 Mei 2014
|
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
|
Muncul beberapa bintik hitam yang menandakan terjadinya pembusukan
|
Jamur semakin bertambah sehingga menyebabkan luka pada apel tersebut semakin dalam dan lebar
|
Berwarna kecoklatan hampir di seluruh permukaan dan timbul bau yang tidak sedap
|
6
|
Jumat, 30 Mei 2014
|
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
|
Jumlah bintik coklat bertambah
|
Munculnya cairan yang berbau dan apel sudah lembek
|
Bintik yang pada awalnya berwarna coklat berubah menjadi warna hitam dan berubah menjadi sangat besar
|
7
|
Sabtu, 31 Mei 2014
|
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
|
Muncul bau yang tidak sedap.
|
Muncul bintik coklat berbentuk oval yang ukuranya sekitar 2 cm
|
Apel sudah sangat busuk dan sangat lembek
|
B. ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
1. Apakah terdapat perbedaan hasil antara apel nomor 2 dan nomor 3? Jelaskan bagimana hal tersebut dapat terjadi dan faktor apa yang berperan.
Jawab :
Ya,
pembusukan pada apel ke 3 lebih cepat terjadi dibandingkan apel ke 2.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan pada apel. Karena pembusukan
lebih cepat terjadi jika terdapat luka. Dan pada kondisi kulit pada
apel ke 2 sangatlah baik sehingga bisa memperlambat terjadinya
pembusukan
2. Tuliskanlah istilah lainnya bagi apel nomor 1 didalam sebuah percobaan. Apakah fungsinya?
Jawab :
Variable
kontrol, variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain
terutama berkaitan dengan variabel moderator (Apel 2,3 dan 4).
3. Apakah peran alkohol pada apel nomor 4? Jelaskan hal yang sama saat kulit manusia terluka diberi alkohol?.
Jawab:
Alkohol berperan sebagai antiseptik pada apel, alkohol
dapat membunuh kuman yang ada pada sebuah luka. Namun pada percobaan
kami, pembusukan lebih cepat terjadi pada apel yang di beri alkohol. Hal
ini mungkin disebabkan oleh jumlah alkohol yang dioleskan pada luka di
apel ke 4 terlalu sedikit.
Jika kulit manusia terluka alkohol berfungsi untuk mensterilkan kuman dan membunuh kuman pada sebuah luka. Alkohol bekerja
dengan cara menggumpalkan protein yang merupakan struktur utama dari
kuman sehingga kumannya mati. Alkohol antiseptik relatif aman untuk
kulit. Jenis yang digunakan biasanya adalah etil etanol atau etanol dengan
konsentrasi 60-90%. Jenis alkohol lainnya adalah 1-propanol (60–70%)
and 2-propanol/isopropanol (70–80%) atau bisa jadi campuran dari
jenis-jenis alkohol tadi. Namun alkohol juga akan memberikan efek samping berupa rasa terbakar bila digunakan pada kulit yang terkelupas.
4. Bagaimana alkohol mampu membunuh bakteri? Jelaskan berdasarkan cara kerja alkohol pada membrane sel bakteri?.
Jawab :
Antara
molekul alkohol dengan molekul air dalam bakteri akan mengalami
interaksi yang cukup kuat. Interaksi ini cenderung lebih kuat
dibandingkan gaya antar molekul alkohol sendiri. Kuatnya interaksi
antara alkohol dengan air disebabkan adanya gugus –OH yang terdapat di
dalamnya. Gugus –OH ini yang menyebabkan alkohol bersifat hidrofilik
(suka air). Meskipun di dalam molekul alkohol sendiri terdapat rantai
hidrokarbon yang juga menyebabkan interaksi antar molekul alkohol
sendiri, tapi interaksi itu tidaklah terlalu sekuat antara air dan
alkohol. Akhirnya, alkohol dan air dapat larut sempurna. Inilah yang
merupakan prinsip like dissolve like.
Dengan
kehadiran alkohol tadi, maka kelarutan protein dalam air menurun.
Sedikit demi sedikit protein mengalami denaturasi. Akibat denaturasi,
protein di dalam sel bakteri tidak bekerja. Akibatnya, proses-proses
penting di dalam sel bakteri menjadi terhambat.
Selain
melalui denaturasi protein, perusakan sel bakteri juga melalui
pelarutan membran lipid (lemak). Sel bakteri dikelelingi oleh membran
lipid. Membran ini seperti bodyguard yang melindungi dari lingkungan
luar. Saat ada alkohol, membran lipid mulai terpengaruh karena adanya
gugus hidrofobik (tidak suka air) pada alkohol. Gugus hidrofobik pada
alkohol terdapat pada rantai hidrokarbon. Akhirnya terjadi interaksi
yang kuat antara alkohol dan membran lipid. Namun, akibatnya kekuatan
penjagaan membran lipid mulai melemah dan kerja sel bakteri mulai
terhambat.
5. Tuliskan macam-macam penyakit menular yang terjadi melalui kulit pada manusia dan cara pencegahannya.
Jawab :
Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit, sekaligus akan cara pencegahannya.
1. Kudis
Kudis
adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah
disebut scabies, memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan
lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di
tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang
di celang jari tangan atau kaki.
Cara
Pencegahan penyakit kudis dapat dilakukan dengan mencuci sperai tempat
tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air
hangat dan deterjen.
2. Kurap
Penyakit
Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh
fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil
yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda. Kurap dapat
dicegah dengan cara mencuci tangan yang sempurna, menjaga kebersihan
tubuh, dan mengindari kontak dengan penderita.
Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.
3. Panu
Panu
adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit
panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal
pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat
atau merah tergantung warna kulit si penderita.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Cara
pencegahan penyakit kulit Panu dapat dilakukan dengan menjaga
kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual
di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional
seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada
kulit yang terserang Panu.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Kulit
selain merupakan indera peraba juga mempunyai fungsi sebagai sistem
imun. Kulit juga disebut sistem imun yang pertama. Dalam kedudukannya
sebagai sistem imun, kulit memiliki 3 fungsi, antara lain :
a. sebagai pelindung dari mikroorganisme yang merugikan
b. Menghasilkan suatu protein (keratin) sehingga sulit didekomposisi oleh bakteri/mikroorganisme
c. Menghasilkan keringat & minyak yang memberikan suasana asam pada kulit
Jika kulit manusia terluka alkohol berfungsi untuk mensterilkan kuman dan membunuh kuman pada sebuah luka. Alkohol bekerja
dengan cara menggumpalkan protein yang merupakan struktur utama dari
kuman sehingga kumannya mati. Kesehatan kulit bisa terjaga dengan cara
menjaga kebersihan dan kesehatan kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar