Tugas
Softskills
“PT.
Unilever Indonesia Tbk”
Disusun Oleh:
Chyntia Wulandari (11217359)
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Universitas Gunadarma
2020
Sejarah
dari PT. Unilever
Misi korporasi Unilever adalah untuk
meningkatkan vitalitas hidup. Hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan
benar-benar memahami pelanggan abad 21 dan kehidupan mereka. PT Unilever
Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken
N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris
di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie
dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van
Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan
dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh
notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah
menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn.
Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT
Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan
di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39. Perusahaan
mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam)
No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan
pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham,
dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per
saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat
oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.
C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang
produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari
susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat
Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta
notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni
2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa
penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan
keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000. Perusahaan memulai operasi komersialnya
pada tahun 1933.
Pada tanggal 22 November 2000,
perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk
mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di
bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan
saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain
atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan
perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi,
ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.
Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian
jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian
tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT
Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa
perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari
pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI)
dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku
pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan
Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal
30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan
dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling
of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan
setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang
terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever
Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan
pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita”
dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever
dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
Unilever mempunyai 6 pabrik di Kawasan Industri Jababeka,
Cikarang, Bekasi, serta 2 pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa
Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Kantor Cabang PT Unilever
Indonesia Tbk Semarang:
Alamat: Jl Letjen S Parman No 57 Candi, Gajah Mungkur Semarang 50232 Jawa Tengah
Nomor Telepon: (024) 8504940, 8312825. Fax: (024) 8504942.
Emil: secr_semarang.indonesia@unilever.com
Website: www.unilever.co.id
Alamat: Jl Letjen S Parman No 57 Candi, Gajah Mungkur Semarang 50232 Jawa Tengah
Nomor Telepon: (024) 8504940, 8312825. Fax: (024) 8504942.
Emil: secr_semarang.indonesia@unilever.com
Website: www.unilever.co.id
Berikut adalah Kronologi dari
Perusahaan :
1920-30 Import
oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933
Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936
Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV
Angke,
Jakarta
1941
Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya
1942-46 Kendali
oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)
1965-66 Di bawah
kendali pemerintah
1967
Kendali usaha kembali ke Unilever
berdasarkan undang-undang penanaman
modal asing
1981
Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982
Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988
Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut,
Surabaya
1990
Terjun di bisnis teh
1992
Membuka pabrik es krim
1995
Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98
Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut
1999
Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000
Terjun ke bisnis kecap
2001
Membuka pabrik teh – Cikarang
2002
Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003
Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004
Terjun ke bisnis makanan ringan
2005
Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008
Terjun ke bisnis minuman sari buah
2010
Perusahaan memasuki bisnis pemurnian air dengan meluncurkan Pureit
2011
Perusahaan mendirikan pabrik sabun mandi Dove di Surabaya
sekaligus memperluas pabrik es krim
Wall’s dan Skin Care di Cikarang
Struktur Organisasi PT Unilever Indonesia Tbk
Pembagian
pertama adalah berdasarkan pada produk yang dihasilkan:
1. Director Food: adalah orang yang mengatur segala
kegiatan berkaitan dengan produk makanan yang dihasilkan Unilever
2. Director Ice Cream adalah orang yang mengatur
segala kegiatan berkaitan dengan produk ice cream yang dihasilkan Unilever.
Pembagian
kedua adalah berdasarkan fungsionalnya:
1. Chief financial officer adalah orang yang mengatur
segala kegiatan berkaitan dengansemua keuangan yang ada pada Unilever.
2. Home dan personal care adalah bekerja mengurusi semua
yang ada di dalam perusahaan , berkaitan dengan individu kepegawaian.
3. Supplaychain adalah bagian untuk Mengatasi
permasalahan bahan baku (suply chain)
4. Customer development adalah bagian untuk mengurusi
tentang masalah customer, merangkul customer sebanyak banyak nya.
5. Human Resources dan corporate
relation: adalah
bagian untuk human resource dan hubungan antar perusahaan atau yang bekerjasama
dengan perusahaan.
Produk yang dihasilkan PT Unilever Indonesia Tbk
PT. Unilever Indonesia, Tbk. yang beroperasi di Indonesia
sejak tahun 1933, telah tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer
product yang mempunyai peran penting di Indonesia. Unilever adalah
produsen merk-merk terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal di tingkat
regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear,
Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan masih
banyak lagi.
Posisi Unilever yang kuat sebagai pemimpin
pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan nasional dan regional yang
diterima oleh perusahaan. PT. Unilever Indonesia, Tbk melalui brand-brand-nya
kembali membuktikan keunggulannya dengan meraih peringkat dalam ”Packaging
Consumer Branding Award 2005” yang diselenggarakan oleh Indonesia
Brand Identity Summit (IBS) bekerjasama dengan majalah SWA dan MIX.
Berikut adalah peringkat yang diraih
oleh brand-brand Unilever dalam setahun Indonesia Packaging Consumer Award
2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe dan Clear merupakan merk
produk perawatan rumah dan tubuh (Home and Personal Care) yang tak asing
lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan dan ice
cream, ada Blue Band yang legendaris, Bango, Sari Wangi,
Royco dan Wall’s. Masih ada sederet merk produk lagi yang bila disebutkan satu
persatu namanya, terasa sangat akrab dengan kehidupan kita.
Produk-produk yang dihasilkan oleh
PT. Unilever Indonesia, Tbk:
1. Surf
2. Rinso
3. Buavita
4. Sunsilk
5. Taro
6. Pepsodent
7. Molto
8. Lifebuoy
9. Clear
10. Close Up
11. Citra
12. Axe
13. Royco
14. Kecap Bango
15. SariWangi
16. Blue Band
17. Wall’s
18. Sunlight
19. Pond’s
20. Lux
21. Rexona
22. Pure It
23. CIF
24. Vaseline
25. Dove
26. Domestos Nomos
27. Viso
28. Wipol
29. Vixal
30. Lipton
31. She
32. Molto
Pasar yang
dituju PT. Unilever Indonesia Tbk
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia
Tbk telah mampu memenuhi kebutuhan para penduduk Indonesia dengan
berbagai produk yang dihasilkannya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia dan semua kalangan kelas ekonomi.
Penduduk Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
pun dapat diatasi oleh PT Unilever Indonesia dengan membentuk jaringan distribusi yang baik.
Sehingga produk-produk PT Unilever Indonesia Tbk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
Indonesia dari perkotaan hingga pelosok pedesaan.
Karakteristik demografis yang ideal inilah yang membuat
PT Unilever Indonesia Tbk menjadi terkenal merajai pasar di Indonesia.
Sumber Daya Manusia
Kegiatan
manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan
lancar perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan
SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan
kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung
jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh
pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan
perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber
daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah satu
kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin
merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan
pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka
tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang
seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga
kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini
belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap
berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota
keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Pesaing PT.
Unilever Indonesia Tbk
Pesaing utama unilever adalah Prector & Gamble dan Kraft
Foods memiliki penjualan di kira-kira 140-150 negara yang berbeda pada tahun
2003 dan Nestle, termasuk saingan utama unilever, memiliki penetrasi pasar di
hampir setiap negara di dunia. Pesaing-pesaing lainnya :PT Wings, PT Kao, PT
Mandom, PT Johnson & Jhonson. Sebaiknya, Unilever harus mampu memperluas
operasinya ke 50 atau lebih negara-negara baru dan memusatkan kampanye iklan
pada preteransi konsumen, bisa secara signifikan meningkatkan pangsa pasar
dalam ekonomi global. Selain itu, Unilever harus mempunyai kemampuan untuk
mengantisipasi trend dan kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan
mereka.
Pemegang Saham PT. Unilever Indonesia Tbk
Visi dan Misi
PT. Unilever Indonesia Tbk
Visi
Produk Unilever telah menyentuh
sekitar 2 milyar orang setiap hari, baik itu melalui perasaan yang luar biasa
karena mereka memiliki rambut yang kemilau dan senyum yang menawan, membuat
rumah mereka segar dan bersih, atau dengan menikmati secangkir kopi, makanan
yang lezat atau snack yang sehat.
Empat pilar utama dari visi kami menggambarkan arah jangka
panjang dari perusahaan kemana tujuan kami dan bagaimana kami menuju ke arah
sana:
1. Kami bekerja untuk membangun masa
depan yang lebih baik setiap hari.
2. Kami membantu orang-orang merasa
nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan
dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain.
3. Kami menjadi sumber inspirasi
orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan
besar bagi dunia.
4. Kami akan mengembangkan cara baru
dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat
sambil mengurangi dampak lingkungan.
Kami
selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan
kualitas kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin
bertumbuhnya bisnis kami, meningkat pula tanggung jawab kami. Kami mengenali
tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama.
Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu menyatu dalam
nilai-nilai kami dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami.
Misi
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di
kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
2. Menjadi rekan yang utama bagi
pelanggan,konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak
bernilai tambahdari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi
orang-orangdengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target
pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata
karyawan dan pemegang saham.
Budaya
1. Memiliki hirarki organisasi yang
jelas dan tanggungjawab masing-masing tugas dipegangoleh tenaga ahli dan pakar
di berbagai daerah karena area geogerafik .
2. Suasana kantor terkesan antik dan
anggun, serius dan seragam yang rapi, suasana heningdengan irama klasik .
3. Para manajer bekerja dengan tekun,
budaya memperbaiki diri untuk meningkatkankompetensi menjadikan budaya
organisasi unilever menjadi kuat.
4. Ruang rapat tersusun formal, rapi,
bersih dan anggun. Penciptaan suasana kerja akanmendorong kinerja karyawan
lebih baik.
5. Suasana rapat jarang terjadi
konfrontasi langsung namun digunakan sebagai sarana pemberitahuan keputusan
perusahaan dan informasi-informasi.
6. Budaya menciptakan produk yang
bermutu/berkualitas adalah hal yang utama agar suatuorganisasi dapat bersaing
dan unggul dalam persaingan global.
7. Budaya hidup sehat dengan fasilitas
kesejahteraan karyawan, di antara adalah ruang penitipan bayi ( Nursery
Room) dan sarana olahraga (Gym).
sumber:
http://hernasiamatupang.blogspot.com/2016/04/sejarah-dan-profil-pt-unilever-indonesia.html
http://tugaskelompokunilever.blogspot.com/
https://www.unilever.co.id/investor-relations/shareholder-information/
https://www.coursehero.com/file/p1bm4qaa/Targeting-Produk-produk-yang-dihasilkan-oleh-PT-Unilever-Indonesia-Tbk-telah/
sumber:
http://hernasiamatupang.blogspot.com/2016/04/sejarah-dan-profil-pt-unilever-indonesia.html
http://tugaskelompokunilever.blogspot.com/
https://www.unilever.co.id/investor-relations/shareholder-information/
https://www.coursehero.com/file/p1bm4qaa/Targeting-Produk-produk-yang-dihasilkan-oleh-PT-Unilever-Indonesia-Tbk-telah/